Lima Puluh Kota -- Kehadiran NU harus membawa nilai dan manfaat untuk kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk diri dan keluarga. Pengurus mengurus jam'iyah sehingga kehadiran NU dirasakan keberadaan ditengah-tengah masyarakat
Hal ini, disampaikan Rois Syuriah Kia Chozien dalam kegiatan turun ke bawah (Turba) Pengurus Wilayah Nahdhlatul Ulama (PWNU) Sumatera Barat dalam rangka Konsolidasi dan Penguatan Kelembagaan yang dipimpin langsung Rois Syuriah KH. Moch Chozien Adenan dan Ketua Tanfidziyah Prof. H. Ganefri, Ph.D. yang didampingi oleh Katib Dr. H. Joben, MA dan Sekretaris H. Tan Gusli, S.Fil.I, MAP, MA turut beserta rombongan Wakil Ketua Eri Gusnedi, MA, Wakil Ketua Ir. Krismadinata, MT., Ph. D, Bendahara Prof. Ir. Remon Lapisa, Ph.D, Wakil Katib Dr. Rer. Nat Deski Beri., M.Si, Wakil Ketua Prof. Dr. Afdal, M.Pd, Minggu 23/11/25 di Aula Kankemenag 50 Kota.
"Kehadiran NU harus membawa nilai dan manfaat untuk kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk istri dan anak saja" ujar Kiai Chozien.
"Jadilah Muharrik dan Mushlihun, hidup terus bergerak dan menjadi orang baik, pemimpin umat harus menjadi pelayan bukan dilayani" lanjutnya.
"tanamkan kejujuran dan tingkatkan kemampuan atau skill dalam hidup, serta usahakan hadir ditengah umat dan kehadiran ini juga harus meninggalkan nilai ditengah umat" tegasnya.
Disisi lain, hal senada juga disampaikan ketua Tanfidziah KH. Prof. Ganefri, "Jangan hanya menjadi Followers, kalau ingin menjadi pemenang harus menjadi penggerak"
Lebih lanjut Ganefri menekankan pentingnya pengurus memahami Peraturan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Nahdhlatul Ulama, "yang mengurus perkumpulan harus berjalan sesuai dengan Perkum dan AD ART, mari kita besarkan NU secara bersama" tutur Ganefri.
"Bangun komunikasi dengan lembaga-lembaga pendidikan dalam rangka meningkatkan kaderisasi Nahdhlatul Ulama di Sumatera Barat" tutup Ganefri mengakhiri arahan.
Kegiatan ini, diikuti Pengurus Cabang beserta Badan Otonom dan Lembaga Nahdhlatul Ulama (PCNU) 50 Kota, diantaranya Lazisnu, Gerakan Pemuda Anshor, Fatayat, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). (and)